Widget edited by Alfisyah Rifqintara
Posted by : Unknown Thursday, June 6, 2013

3 set list: Pajama Drive, Renai Kinshi Jourei dan Boku no Taiyou; dibawakan dalam dua buah kondisi yang berbeda total; canvas putih dan bayang-bayang; dibawakan di bawah sebuah nama besar: JKT48. Walau selama ini JKT48 membawakan 3 buah set list, Pajama Drive bisa dihitung sebagai dua buah set list terpisah untuk lebih memudahkan pembahasan. Sehingga akhirnya ada set list sebagai berikut: Pajama Drive – 1st GenerationPajama Drive – Trainee Renai Kinshi Jourei dan Boku no Taiyou. Dan berikut adalah pembahasan tentang set list, situasi dan nama yang mereka pikul:

PAJAMA DRIVE - 1ST GENERATION & BOKU NO TAIYOU
17 Mei 2012 adalah shonichi set list pertama JKT48: Pajama Drive sedangkan 17 Mei 2013 adalah shonichi set list kedua Trainee: Boku no Taiyou. Keduanya dimulai pada tanggal yang sama dengan situasi yang sama: sebuah canvas putih. Mereka bisa tampil dengan apa adanya tanpa perlu menjadi sebuah bayangan dari AKB. Seperti menggambar bebas di atas canvas kosong, apa yang digambar tidak akan sama antar individu. Inilah yang disebut sebagai Shonichi: Hari Pertama.

1st Generation:
Perasaan takut saat member 1st Gen membawakan set list legendaris di kalangan 48 Family perlahan berubah menjadi sebuah penguasaan mutlak dengan sentuhan dan cita rasa dari tiap-tiap member. Dulu mereka takut dibandingkan dengan apel; tapi seiring berjalannya waktu mereka sadar bahwa mereka bukan apel; melainkan buah yang lain sebut saja jeruk. Membandingkan apel dengan jeruk adalah hal bodoh; keduanya punya nutrisi yang berbeda dan buah yang berbeda. Itulah sebabnya Pajama Drive – 1st Gen adalah salah satu set list terbaik yang pernah dimiliki oleh JKT48.

Beberapa member memang berencana untuk mengambil beberapa blocking member AKB tertentu untuk bisa merasakan sensasi dari idola mereka. Delima sampai last show Pajama Drive masih mengatakan dia ingin berada di lagu Tenshi no Shippo, Beby juga sampai last show Pajama Drive pun mengatakan ingin berada di lagu Pajama Drive; impian keduanya tidak kesampaian tapi tidak membuat unit song yang dipercayakan pada mereka menjadi berantakan. Ada member yang mendapatkan unit song yang tidak mereka sukai, tapi unit song itu tetap mendapatkan ‘warna’ dari karakter mereka. Sebut saja Rena dengan karakter ‘vocaloid’ di Kagami no Naka no Jean d’Arc, Frieska dengan karakter ‘cuek dan dingin’ di Tenshi no Shippo lalu Ayana dengan karakter ‘ngantuk’ di Pajama Drive. Tapi ada juga member dengan karakter yang sangat kuat di unit song.

Contohnya: Gaby adalah member yang membawakan Temodemo no Namida terbaik sepanjang saya menonton set list Pajama Drive baik 1st gen atau Trainee. Tidak ada member elit yang mendapatkan blocking Temodemo no Namida baik dari Team J: Sonia, Ve, atau Melody dan  Vinny, Dhifa atau Novinta dari Trainee yang mampu menandinginya. Sama seperti lagu Kagami no Naka no Jean d’Arc yang dipimpin oleh Kinal; kesannya begitu mendalam sampai-sampai panggilan jenderal masih melekat erat padanya bahkan sampai bendera itu diwariskan ke Trainee. Tidak ada satu pun center Kagami dari Tim J atau Trainee yang berhasil merebut predikat kapten dari Kinal. Kombinasi Cindy-Sendy-Dhike/Sonia di Tenshi no Shippo adalah favorit yang amat sangat saya nikmati; tidak ada kombinasi lain yang bisa mengalahkan kombinasi ‘maut’ Tenshi no Shippo ini karena mereka sangat manis dan tampil dengan warna masing-masing yang saling melengkapi. Bahkan oshi sejuta umat Nabilah dan Rena yang polos pun tidak bisa menggeser kombinasi Tenshi no Shippo itu karena ketiganya saling menguatkan dalam 1 lagu.

Trainee:
Boku no Taiyou adalah set list yang penuh warna. Saya belum pernah menonton langsung dan hanya melihat beberapa lagu dari TV yang disediakan di depan theater. Respon dari fans-fans dan reviewer lain mengatakan set list ini jauh lebih menarik daripada Renai Kinshi Jourei. Ini karena set list ini juga sebuah canvas kosong yang belum digambar. Trainee hanya perlu tampil dengan warna masing-masing tanpa perlu mendapatkan sebuah perbandingan kalau mereka menggambar abstrak. Sekali lagi itu karena mereka menggambar tanpa perlu mendapatkan sebuah objek untuk dibandingkan. Bukankah lebih mudah untuk menggambar dengan tema bebas karena kita hanya perlu menuruti kata hati?

Sekali lagi karena belum perna menonton langsung set list Boku no Taiyou, saya tidak akan berkomentar banyak. Tapi saya menduga ketika saya menonton set list ini; kemungkinan besar saya akan mengatakan kalau set list ini pasti jauh lebih menarik daripada set list Renai Kinshi Jourei. Bisa saja ini terpengaruh oleh variasi lagu yang bermacam-macam berbeda dengan set list Renai Kinshi Jourei yang pembawaannya anggun dan classy girl; tapi melihat sebuah set list dibawakan dengan tanpa patokan itu lebih menarik daripada melihat sebuah set list dengan standard performance tertentu.

RENAI KINSHI JOUREI & PAJAMA DRIVE - TRAINEE
Kedua set list ini dimulai pada waktu yang hampir bersamaan dan dengan situasi yang sama. Kedua set list ini dimulai dengan sebuah bayangan kuat dari masa lalu masing-masing set list: Team J dibayangi oleh Renai Kinshi Jourei versi Tim A dan Trainee dibayangi oleh Pajama Drive versi 1st Gen yang menjadi Tim J.

Team J:
Mungkin Akicha tidak mengajarkan mereka untuk menjadi replica persis seperti tim A ketika dia tampil di Renai Kinshi Jourei; tapi Akicha sedikit banyak mengajar member menjadi semirip mungkin dengan tim A yang dikenalnya. Ini bisa terjadi secara sadar atau tidak sadar; Akicha butuh sebuah tempat dimana dia bisa merasa diterima. Dalam kasus ini adalah theater. Saya tidak menonton shonichi Renai Kinshi Jourei karena kebetulan sedang berlibur dan baru bisa menonton set list ini ketika memasuki performance belasan. Jujur saat saya menonton, ini seperti menonton set list Pajadora versi Trainee.

Sudah ada sebuah standard performance ketika member tampil dan saya tidak merasakan banyak emosi atau kenikmatan dari set list ini. Beberapa member sudah tampil dengan warna masing-masing tapi masih terbatas oleh sebuah standard performance yang mungkin tidak sengaja di set oleh Akicha dan Haruka. Beberapa member tampil seperti sebuah ‘replica’ dari member ‘asli’ yang membawakan set list ini. Walau ada juga member yang menyerap semua ilmu sebagai ‘replica’ lalu tampil sebagai diri sendiri; sebut saja Jeje dan Rica di Kuroi Tenshi, Ayana di Heart Gata Virus, Ve dan Delima di Renai Kinshi Jourei, Dhike di Tsundere! dan Shania di Manatsu no Christmas Rose. Ada juga member seperti Frieska yang tampil ogah-ogahan tapi menunjukkan kalau bayangan member AKB kurang gelap untuk menutupi bagian dirinya yang easy going.

Mungkin Melody, Stella, Sonya, dan Gaby butuh waktu lebih panjang untuk berhasil lepas dari bayangan member Team A yang menghantui mereka: Melody dengan Maeda Atsuko, Stella dengan Akicha (Team J) dan Takahasi Minami, Sonya dengan Haruka, dan Gaby dengan Akicha (Team A). Saya ingat sekali Stella membawakan center Renai Kinshi Jourei dengan sebuah perasaan sedih yang luar biasa setelah 30x membawakan posisi center; berbeda total dengan Akicha yang membawakan center Renai Kinshi Jourei dengan perasaan tanggung jawab yang besar. Begitu juga dengan Kuroi Tenshi yang dibawakan Melody tidak hanya sekedar ajang pamer aura, tapi sudah penjiwaan sebagai seorang malaikat hitam versi dirinya. Gaby pun baru berhasil lepas ketika dia berpindah unit song ke Renai Kinshi Jourei dan penghayatan dan emosi di lagunya meningkat pesat setelah berpindah.

Inilah yang namanya bayangan dan perbandingan. Tim J sudah saya anggap berhasil lepas dari bayangan tim A tapi bukan berarti mereka sudah aman karena standard performance masih ada dan selama itu masih ada; mereka tidak bisa mendapatkan kebebasan untuk menggambar dengan warna dan imajinasi sendiri.

Trainee:
Ketika Trainee membawakan set list Pajama Drive; saya percaya beberapa member Tim J diminta untuk menjadi mentor mereka. Beberapa nama yang saya percaya menjadi mentor adalah Rica, Gaby, atau mungkin Kinal. Ketiganya punya kualifikasi sebagai mentor yang baik dan ketiganya punya pengalaman. Tapi sama seperti kebanyakan orang Indonesia pada umumnya, kita akan meniru semua ajaran yang kita serap tanpa membuat itu menjadi milik sendiri. Pajama Drive – Trainee banyak melakukan improvisasi dari backdancer, quiz sesudah show, kenang-kenangan sesudah theater, sampai handshake setelah theater selesai; tapi tetap tidak membuat sebuah show menjadi penuh. Ini karena mereka di bawah bayangan Tim J yang sangat kuat. Member sendiri pun juga berada di bawah bayang-bayang dari member Tim J; entah sengaja atau tidak.


Saya tidak tahu apa yang dipikirkan Acha ketika membawakan Junjou Shugi. Apakah dia ingin melebihi kedua temannya yang mendapatkan blocking yang sama atau dia ingin melebihi 3 senior mereka yang pernah mencicipi blocking Junjou Shugi. Acha membuktikan dirinya sebagai seorang center yang buruk. Begitu juga dengan Nadila; sebagai center Tenshi no Shippo terbaik di antara Trainee; dia melekatkan erat bayangan Nabilah di posisi center dan bayangan Dhike di posisi ekor kuning (blocking Sisil dan Rachel). Della membawakan Kagami dengan semangat berapi-rapi dengan gerakan yang tidak kalah semangat; tapi pada akhirnya dia tidak meninggalkan kesan apa-apa selain seorang center Kagami yang punya banyak nama / julukan tapi tidak terlalu berkesan ketika memegang bendera.

Ada juga yang langsung menemukan unit song dengan warnanya sendiri setelah melalui jam terbang yang cukup panjang. Yupi akhirnya menemukan malaikat nakal versinya sendiri setelah berhasil lepas dari bayangan Gulla di unit song Tenshi no Shippo. Noella membuat lagu Junjou Shugi menjadi lagu berkelas dengan kemampuan tarian dan ekspresi muka menawan yang membuat lagu Junjou Shugi kembali seperti lagu berkelas. Naomi memperlihatkan bahwa jam terbang Junjou Shugi yang sedikit tidak membuatnya kehilangan image Junjou khas dirinya; seorang wanita penakluk dengan standard tinggi. Hanna membawakan lagu Kagami dengan pembawaan seorang gadis desa yang dipaksa berperang. Viny membawakan lagu Temodemo no Namida dengan penghayatan yang luar biasa, sampai-sampai Dhifa dan Novinta pun tidak bisa mengimbanginya. 

Inilah yang member rasakan untuk tampil di bawah bayangan. Set list Pajama Drive untuk Trainee sudah habis, kesan mendalam yang ditinggalkan pun tidak terlalu banyak karena mereka berada di bawah sebuah bayangan besar. Tapi berada di bawah bayangan besar mempunyai sisi baiknya; yaitu ketika keluar dan melihat cahaya, mereka menemukan sebuah makna baru dari hidup.


Cc : http://kazurro692.tumblr.com/post/50956397757/3-set-list-2-situasi-1-nama-jkt48

Leave a Reply

Welcome to Open Our Fans 48
Terimakasih sudah berkunjung :)

Kalau mau berkomentar ada baiknya baca peraturannya dulu sebelum berkomentar !

Rules:

- No spam, No flood, No junk, No iklan, No sara,No s*x,
- Gunakan bahasa yang sopan
- Jangan OOT / keluar jalur artikel yang berkaitan
- Apabila anda copas saya mohon untuk mencantumkan link sumber blog ini "http://open-our-fans.blogspot.com"

THANKS!

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Free Automatic Link Free Automatic Backlink Ping your blog, website, or RSS feed for Free ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free Free Auto Backlinks USA Backlinks Free Backlinks   Service at USABacklinks.com! Arts Blogs

- Copyright © 2013 Open Our Fans 48 - Open Our Fans - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -